Kamis, 29 Desember 2011

Published with Blogger-droid v1.7.2

Senin, 01 Juni 2009

Mengurus Rumah Selama Pembantu Mudik

Tanpa pembantu ??? Mana tahannnnn, mungkin begitu komentar sebagian besar ibu-ibu metropolitan. Rasanya sekarang ini sulit sekali menemukan rumah tanpa ada si mbok, bibi, mbak dan macam-macam lagi panggilan lainnya itu. Tapi ada kalanya kita tak bisa menolak, bahwa… ya, here you are, sendiri di rumah dengan si kecil yang masih harus dimandikan, diajak main, disuapi, rumah harus dibersihkan dan tentu saja kita sendiri masih perlu waktu mandi, makan dan sekejap saja leyeh-leyeh melepaskan kelelahan.
Berikut ini ada beberapa tips dari pengalaman pribadi saya. Waktu itu saya harus mengurus rumah tanpa bantuan asisten rumah tangga, dengan bayi berusia 1 bulan dan kakaknya yang berumur 3 tahun (yang serasa punya baterai yang tiada habisnya) plus suami yang, seperti kebanyakan pria lainnya, cukup manja - men only grew outside they said :-p . Semoga bisa membantu menjalani hari tanpa pembantu - paling tidak selama mereka mudik lebaran :
Lower your expectation. Tentu saja kita lebih menyukai rumah yang bersih, ruang tamu yang tertata rapi, anak-anak yang mandi di jam yang seharusnya dan seterusnya dan seterusnya…. tapi percaya deh yang begitu cuma bikin stress, sama sekali tak membantu.
Prioritize. Penting sekali. Jangan selalu berusaha jadi super mommy yang multi tasking. Kalau si kecil bisa main anteng, si kakak bisa senang dengan coloring book-nya, sementara kita sudah kecapean, jangan coba-coba ngotot pegang cucian dan setrikaan. Mommy needs a rest too.
Delegate. Kalau tak bisa dilegasi ke suami, coba bekerja sama dengan si sulung. Contohnya jika kita sedang memangku si bayi dan dia pipis… duh malas rasanya bangun menjangkau celana bersih. Dalam keadaan lelah begini, merubah posisi yang sudah enak, adalah barang mahal sekali… Ayo panggil si sulung…. dengan kecepatan supersonic biasanya mereka bisa melejit, sampai di tempat kita, dan dengan gaya dewasanya tak keberatan membantu kita
Compromise. Saya masih aja tak kenal lelah, berusaha menggoda suami, untuk… ayo dong, bantuin sapu-sapu, pel lantai juga cuci piring (hihi, banyak ya…) nanti saya buatin deh ice coffee blend kesukaanmu. Kalau lagi cape begini, dan dari ruangan depan ada yang teriak: “Bikinin juice dong!” kira-kira apa yang ada di bayangan kita? Nah, daripada kita kesal sementara rumah tetap berantakan, suami sebal tak diladeni, dengan cara di atas kedua belah pihak akan senang Hang out. Hang out disini maksudnya tentu saja bukan jalan-jalan tak keruan, tapi, usahakan tetap bersentuhan dengan dunia luar. Disela-sela kelelahan, saya masih berusaha mencuri waktu untuk chatting, sedikit browsing, nge-blog, nengok friendster, sms-an, halo-halo dengan teman. Lumayan manjur lho, setidaknya kita tak merasa jadi upik abu, yang terdampar di rumah, paling malang nasibnya (hiperbola sekali ya…)
Creative. Bayi saya alhamdullilah minum ASI, itu saja sudah mengurangi beban mencuci + merebus botol + keharusan bangun gaya zombie, bikin susu malam-malam. Apalagi yang bisa dikurangi? Salah satunya buat saya: catering. Menu rumahan yang jelas, si sulung bisa makan, dari sisi kantong juga lebih sopan. Saya juga senang didatangi satu dua orang sahabat, yang tak keberatan main dengan anak saya sambil ngobrol, sementara saya mulai… setrika
Ini contoh kegiatan yang saya lakukan di hari-hari biru dulu itu :
Bangun pagi, doing the laundry, sapu-sapu dan pel minimal ruang tamu atau tempat mana pun yang jadi area bermain anak. Masak nasi, bikin teh atau kopi untuk sarapan saya dan suami. Beli roti jadi untuk teman sarapan. Kalau si kecil belum bangun, bisa langsung jemur cucian, kalau tidak, ya jemurnya nanti saja…
Si bayi bangun, main sebentar dengan si sulung, langsung dimandikan, disusui, habis itu panggil suami untuk menemani si bayi selama saya memandikan yang besar, atau yang besar malah bisa mandi bareng suami. Tak lama si kecil sudah tertidur lagi, saya bisa menyuapi yang besar, setel film kesukaan atau cari buku mewarnai berikut crayonnya, dia duduk tenang, baru saya kabur mandi deh…
Setelah itu si sulung main-main, bila bisa sedikit tertib suaranya berarti yang kecil bisa tidur lebih lama dan itu berarti bonus buat saya. Jemuran bisa diangkat, meja dan kursi bisa di lap. Siangnya karena si bayi belum makan, saya bisa masukkan dia ke boks dengan mainan favoritnya. Saya duduk manis makan disamping boks sementara si besar bisa duduk di kursi kecilnya di depan saya. Selama masa darurat ini saya biasanya catering, jadi bisa tinggal makan.
Habis itu masih main-main lagi, tak lama si bayi tidur lagi… kalau beruntung yang besar sudah ngantuk, jadi saya bisa tidurkan mereka sekalian - kebetulan di kamar yang sama. Kalau tidak, si kecil digendong sambil ajak yang besar ngobrol atau main, lama-lama si kecil bosan dan tertidur.
Kalau keduanya sudah tidur, wah…… kebahagiaan besar buat saya. Biasanya saya langsung pilah-pilah cucian kering, mana yang wajib disetrika, contohnya baju dua jagoan saya. It’s a must, soalnya takut ada semut. Menyetrika baju anak kecil relatif gampang dan mudah, jadi biasanya setengah jam udah selesai. Setelah itu, saya bakalan curi waktu leyeh-leyeh 15 menitan, kalau ngantuk ya ikut tidur sama mereka, kalau tidak…. Go online dong!
Sore hari seperti tadi pagi, mandikan si bayi dulu, setelah selesai kalau pas ada suami bisa minta suami menemani. Kalau tidak si bayi kembali masuk boks. Si besar mandi, kemudian bikin dia asyik sendiri, supaya saya juga bisa mandi. Tapi ini cuma berlaku bila adiknya tidur. Kalau tidak, saya gak berani tinggal, takutnya nanti si kakak mau ngajak main malah bahaya.
Makan malam, si sulung tak bisa makan bareng dengan saya karena harus makan lebih awal. Jadi sambil main-main dengan si bayi, yang besar saya suapi. Begitu dia selesai, tak lama biasanya si bayi mulai mengantuk. Bersih-bersih, ganti baju, ditidurkan, lagi-lagi dengan digendong sambil ngawasin yang besar. Sekitar satu jam kemudian, tidurkan yang besar (untungnya yang ini gak perlu digendong….). Habis itu, phewww makan malam deh sama suami. Kalau masih ada energi, saya setrika sisa tadi siang. Kalau tidak, ya udah nonton aja, sambil dipijat-pijat suami tersayang… he..he… upah untuk hari ini dong. Setrikaan tadi? Besok-besok aja lah, dunia tetap berputar walaupun setrikaan numpuk :-p
Jangan lupa, kalau kita tinggalkan si kecil untuk ke kamar mandi misalnya, pastikan akses ke ruang yang agak berbahaya seperti dapur ditutup pintunya, jadi kalau ada bunyi pintu dibuka bisa ketahuan. Dispenser juga saya matikan, supaya dia gak bisa pencet yang panas.
Yah, kira-kira seperti itu deh…. Yang penting, dibawa santai dan lucu aja segala kehebohan yang ada. Memang gak setiap saat kita bisa begitu, tapi kenapa tak dicoba?

Selasa, 21 Oktober 2008

Usia Kehamilan 25 Minggu Ku…

Sebelumnya aku dan suami mengucapkan Minal aidzin Walfaizin. Mohon Maaf lahir dan bathin. 1427H.

25 weeks…ga kerasa udah 25 Minggu usia kehamilan aku. Thanks God。Setelah menunda kehamilanku sekitar 2 tahun, で身べべら派ぉt差はm段セブ亜hも美l印だh。へえm。。。。
My baby udah terasa gerakannya di perut ini, glayar gleyer suamiku bilang he he. Udah jadi kebiasaan sehabis makan malam, kami tiduran untuk dengerin dan ngerasain gerakan gerakan si dede. Glug..glug glug..gleyerr..hi hi lucu, kami berdua tertawa…

Mual Muntah udah ga sedasyat 2 bulan yang lalu. Makan pun mulai terasa nikmat. Amin ya Allah. Lindungilah aku dan bayiku ini. Ada satu ganjalan yang belum smpet aku tanyain sama dokter mengenai minus mataku. Beberapa teman menyarankan agar segera dikonsultasikan, karena mata diatas minus 6 tidak bisa melahirkan normal...ITS TRUE??...

Perut ku juga sudah mulai terlihat oleh orang, walaupun orang selalu bilang kecil ya? Was was lagi aku. Karena diusia 25 weeks ini aku hanya mengalami peningkatan berat badan sebesar 1 kg saja. Menjadi 54 Kg. Heem..tapi sejauh ini hasil USG baby Sehat dan Normal.
Celana celana pendek ku yang sexy udah ga bias dipake lagi, gitu juga celana pensil aku. Sekarang kalo pergi pake celana hamil yang kaya kolor itu made ini yulis baby shop Palembang. Kadang celana pendek suami aja yang aku pake kalo aku males pake daster..daster..please deeh…

Satu lagi yang membahagiakan disaat aku hamil, semua nambah sayあng sama aku dari mulai suami yang manjain, jelas orang tua, kakak, tetangga dan orang yang ngeliat perut aku buncit Mereka selalu mendoakan dan langsung sharing seputar kehamilan begitu tau aku hamil. Walaupun ada beberapa orang menceritakan pengalaman2 aneh seputar kehamilan mereka.
間かな名ぷん番屋kやんgん賀詞h、宇多h派s地まんっが無駄、べぃm便g亜多雨ぷんぴrてたんっが巣か派だか市h。。へへぅぅまやん。
 
Kenapa sih ni keyboard suka tiba tiba ganti language 。。じゃぢマレsでhぬぃsにゃ。Ya udah deh cerita hari ini segini dulu ya. Mohon doanya dari semua pembaca untuk aku dan bayiku.

Jumat, 26 September 2008

20 week


ini foto my baby 20 week

..tadi pagi, mudah2an sehat selalu y. Mohon doanya dari semuanya. 2 hari yang lalu aku udah ditendangin sama dia..heem..mama sayang kamu...

Rujak Cuka, ini ngidamnya aq


Ini rujak cuka buatan aku loh..dicampur sama mangga muda nya bu udin wow mantap niaan.lema nian..wong palembang bilang, tiap hari musti makan ni rujak. jadi aku skali bikin buat 1 minggu n aku simpen di kulkas, kalo pusing dikit..aku tinggal makan tu mangganya so ilang deh pusingnya

Minggu, 21 September 2008

My test Pack


Alhamdulilah..akhirnya membuahkan hasil juga ..Inilah alat pertama aku untuk mengetahui adanya sesuatu yang tumbuh di dalam perutku...Semoga terus berkembang dan berkembang...

Sehat, sempurna dan lahir selamat...

I love you Erly or WillyA

Usia kehamilan 20 Minggu


Hari ini minggu, 21 September bertepatan dengan 21 hari ramadhan 1429 ,alhamdulilah aku lalui dengan berpuasa penuh. Mdh2an erly kuat ya...doi cewek...